Monday, October 5, 2009

ADAB MUKMIN TERHADAP AL-QUR AN

"Sesungguhnya, Allah dengan kitab ini (al-Qur'an) meninggikan derajat suatu kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain." (HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi al-Qur'an, maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada al-Qur'an, maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya. Dalam rangka memperolehi kemuliaan di sisi Allah, para sahabat Rasul. Saw saling berlumba membaca, menghatamkan, dan mengamalkan kandungan Qur'an. Ketika ayat yang berkenaan dengan minuman khamr turun di tengah-tengah mereka, maka kendi-kendi berisi khamr ditumpah, sehingga digambarkan —pada saat itu— parit-parit dipenuhi khamar. Ketika ayat kewajiban menutup aurat (jilbab) turun, para wanita Muslimah saling berlumba untuk memborong kain di pasar-pasar.

Semangat untuk menghiasi diri pribadi dengan warna Qur'an, dilakukan dengan ketekunan mengkhatamkan ayat-ayat suci tersebut. Di antara mereka ada yang mampu mengkhatamkan dalam waktu seminggu, dua minggu, atau sebulan. Bahkan ada di antaranya yang sanggup satu hari khatam.

Maka bila hari ini kita mendengar akhlak dan keistimewaan-keistimewaan mereka yang berhasil mengangkat kecemerlangan Islam, itu tidak lain adalah dari pendekatan meraka dengan al-Qur'an.

Bandingkan dengan ummat yang datang kemudian, terutama diri kita sendiri, berapa lama kita mampu menghafalkan Qur'an. Atau kita tarik yang lebih sederhana lagi, berapa ayat yang sudah kita baca dalam sehari ini? Atau bagaimana sikap kita terhadap garis hidup Rabbul Izzati itu? Masya Allah. Maka wajarlah kalau fikiran kita dan tindakan kita sering diseret-seret dan diganggu terus oleh syaitan.
Hal yang sederhana (dalam menyikapi Qur'an) di bawah ini, mungkin akan menjadi jalan bagi kecintaan kita terhadapnya.


• Meletakkan al-Qur'an dengan bagian Al Fatihah di atas.
• Meletakkan al-Qur'an di atas kitab-kitab (buku) yang lain.
• Jangan membawa Al-Qur'an ke negeri musuh Islam. Dikhawatirkan al-Qur'an akan dirusak oleh mereka. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah)
• Jangan berdebat dengan al-Qur'an. (HR. Baihaqi, Ibnu Majah, Al Hakim)
• Seseorang yang sudah menghafal al-Qur'an atau sebagian ayat-ayatnya, jangan mengatakan, "Saya lupa ayat ini...", tetapi katakanlah, "Saya dilupakan oleh Allah ayat ini..." (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)
• Empat orang yang masuk kategori dilarang memegang al-Qur'an: Orang junub, orang haid, orang nifas dan orang kafir.
• Jangan melonjorkan kaki ke al-Qur'an atau menyentuhnya dengan kaki. (Abu Nasir)
• Al-Qur'an tidak boleh dipakai bantal atau alas. (HR. Tabrani, Baihaqi)
• Al-Qur'an tidak boleh dilangkahi. (Ibnu Hajar Asqalani)
• Umar senang jika melihat orang yang membaca a-Qur'an memakai baju putih. (Malik)
• Ketika khatam dari tilawah al-Qur'an disunnahkan agar:

1. Memperbanyak takbir dan tahmid

2. Mengumpulkan keluarga dan doa bersama-sama. (Ibnu Najar)

Tulisan dalam catatan adab ini bersumber dari beberapa kitab antara lain, Shahih Bukari, Shahih Muslim, Sunnan Ibnu Majah, Kifayatul Akhyar, Musnan As-Syafi'i, Muhtashar Sunan Abu dawud, Minhajul Muslim, Ihya Ulumiddin, Minhajul Abidin, Al Adabun Nabawi, Uswah Rasul al Akram dll.

1 comment:

YANG GAMBI said...

Salam, satu paparan yang baik untu diingatkan semula, kadang-kadang manusia ini hanya berlagak pandai dan bijak dalam ehwal agama, tetapi terlalu suka menyelewengkannya untuk kepentingan peribadi......