Wednesday, October 14, 2009

Kesalahan Dlm Pemakaian Wanita

Kesalahan-kesalahan dalam hal pakaian Wanita

1. Mengenakan pakaian yang sempit, transparan (tembus pandang) dan yang membuat orang tertarik untuk memandang.
Ini jelas haram. Setiap muslimah dilarang memakai pakaian yang sempit dan memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh, juga pakaian tipis yang menampakkan warna kulit dan pakaian lain secara umum yang membuat orang terutama laki-laki tertarik untuk memandangnya. Ironinya, kenyataan ini menimpa mayoritas kaum muslimah. Allah berfirman:
"Dan janganlah wanita-wanita muslimah menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada para suami mereka." (An-Nur: 31).
2. Mengenakan pakaian yang terbuka dari bawah, atau tidak menutupi betis, dua telapak kaki, punggung, mengenakan celana pendek juga pakaian-pakaian yang menampakkan kecantikan wanita di hadapan laki-laki bukan mahramnya
Sesungguhnya munculnya keadaan ini telah pernah disinyalir oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Dua (jenis manusia) dari ahli Neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan dengan menggoyang-goyangkan pundaknya dan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi Surga telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim, shahih).

3. Mengenakan pakaian yang berlengan pendek, termasuk di dalamnya mengena4. Mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian laki-laki, baik dalam bentuk maupun ciri-cirinya.
Ini adalah dilarang. Wanita memiliki pakaian khusus dengan segenap ciri-cirinya, dan laki-laki juga memiliki pakaian yang khusus, yang membedakannya dari pakaian wanita. Dan wanita tidak diperbolehkan menyerupai laki-laki dalam hal pakaian, penampilan dan cara berjalan. Dalam hadits shahih disebutkan:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, shahih).
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim).
kan kaos sehingga menampakkan kedua lengan tangan.

Tuesday, October 13, 2009

PERLUKAH KITA BERPERANG

Hari ini kita lihat kemenangan BN pada Pilihanraya Kecil Bagan Pinang.
tetapi yg menghairankan kita gong berbunyi merata tempat .
PAS- Kalah di bagan pinang kenapa?
BN- Menang Kenapa ?
Jawapan yg aku dapat.
PAS kalah kerana apa yg dia cakap banyak meragukan malah menuduh pihak lawan (serangan pribadi)dengan serangan yg jelas tak meyebelahinya.
BN-menang kerana janji yg belum selesai dan rakyat yakin untuk memberi undi.
PAS-Kalau menang dah tentu rakyat akan merana kerana tidak ada satu pun janji yg di berikan terlaksana kata pegundi.kerana PAS tiada modal peruntukan untuk pembanggunan dan sudah tentu tak dapat melangsaikan janji.
BN-Kalah jika apa yg calon memperkatakan tidak dikota,malah dilihat dari prestasi yg lalu selama menjadi MB banyak perkara meyenangkan rakyat.
PAS - kekal;ahan adalah disebabkan tidakan ganas yg dibuat oleh peyokong luar terhadap pegundi setempat dan tuduhan terhadap UMNO begitu tajam dan pedas.
BN- menang kerana pegundi takut tidak mendapat pembanggunan dan pembelaan yg sewajarnya dari kerajaan kata pegundi.
MADU GUNUNG MEMBUAT ANDAIAN SENDIRI.
Walau siapa pun menang dalam PR yg lalu maka kita kena muhasabah diri agar kita tidak rugi malah kita kena lebih peka dengan sensitiviti orang melayu ,jangan melayu berpecah kerana melayu berpecah akan melemahkan ISLAM itu sendiri dan tidak kemana.
Jangan meyisih orang kalah,Jangan memuja orang menang.Kerana itu lah satu lubang untuk menghancurkan melayu.

Wednesday, October 7, 2009

MUSUH ATAU KAWAN


Hati-hatilah kita selalu seringlah berwaspada.Jangan pandang remeh apa yg kecil itu dipandangan umum.Tahukah kita bagaimana komunis menipu penduduk kampung dengan mengatakan perjuangan meraka adalah untuk menghalau Orang Putih keluar dari negara kita Tanah Melayu.dan meyingkirkan penjajah adalah satu jihad yg perlu kita lakukan sehingga ramai Ulama dan cerdik pandai agama terperangkap dengan gerakan meraka pada masa itu.
Hari ini kita di gemparkan dengan berita penhinaan terhadap Negara kita yg telah merdeka lebih 50 tahun dengan pembakaran bendera negara kita Oleh orang-orang yg kita bantu dan anggap sebagai saudara kita.
pada 7/9/09 Tv menayangkan sekumpulan Rakyat Republik Indonesia mengugut negara kita mengancam meyerang negara kita yg meraka anggap sebagai musuh meraka.
Disebalik ugutan dan ancaman itu kita lihat setiap kampung Desa Kota seluruh Negara simpati terhadap musibah yg melanda rakyat Republik itu.mengumpul dana ,menghantar ubat-ubatan kepadang dan sukarelawan membantu kesusahan yg meraka alami.
Kita tak lupa bagaimana satu ketika dulu Aceh musnah akibat thsunami .berjuta-juta ringgit wang dari negara kita dihantar kesan bagi membantu dan membanggunkan kembali Aceh ketika itu.
Sekarang di Malaysia lebih 5 juta rakyat Indonesia (sah dan yg masuk tampa permit)yg berkerja mencari makan di Malaysia tidak diperiksa satu persatu untuk di tusuk dengan buluh runcing.
Yang menjadi kesedihan kita sekarang kenapa kita tidak mencari dalang yg membuat fitnah dan cuba menghancurkan negara kita dengan menghantar berita dan kononnya kejahatan dilakukan oleh orang malaysia terhadap warga indonesia.
Kita dimalaysia ada undang-undang yg sentiasa diguna pakai.yg tak salah tidak akan menjadi mangsa.berbeda dengan cerita-cerita film indonesia dengan mudah orang indonesia menipu undang-undang hanya membuat fitnah pihak penguatkuasaan terus percaya dan orang yg tak bersalah menerima akibat.
Fikirkanlah ....

Monday, October 5, 2009

ADAB MUKMIN TERHADAP AL-QUR AN

"Sesungguhnya, Allah dengan kitab ini (al-Qur'an) meninggikan derajat suatu kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain." (HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi al-Qur'an, maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada al-Qur'an, maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya. Dalam rangka memperolehi kemuliaan di sisi Allah, para sahabat Rasul. Saw saling berlumba membaca, menghatamkan, dan mengamalkan kandungan Qur'an. Ketika ayat yang berkenaan dengan minuman khamr turun di tengah-tengah mereka, maka kendi-kendi berisi khamr ditumpah, sehingga digambarkan —pada saat itu— parit-parit dipenuhi khamar. Ketika ayat kewajiban menutup aurat (jilbab) turun, para wanita Muslimah saling berlumba untuk memborong kain di pasar-pasar.

Semangat untuk menghiasi diri pribadi dengan warna Qur'an, dilakukan dengan ketekunan mengkhatamkan ayat-ayat suci tersebut. Di antara mereka ada yang mampu mengkhatamkan dalam waktu seminggu, dua minggu, atau sebulan. Bahkan ada di antaranya yang sanggup satu hari khatam.

Maka bila hari ini kita mendengar akhlak dan keistimewaan-keistimewaan mereka yang berhasil mengangkat kecemerlangan Islam, itu tidak lain adalah dari pendekatan meraka dengan al-Qur'an.

Bandingkan dengan ummat yang datang kemudian, terutama diri kita sendiri, berapa lama kita mampu menghafalkan Qur'an. Atau kita tarik yang lebih sederhana lagi, berapa ayat yang sudah kita baca dalam sehari ini? Atau bagaimana sikap kita terhadap garis hidup Rabbul Izzati itu? Masya Allah. Maka wajarlah kalau fikiran kita dan tindakan kita sering diseret-seret dan diganggu terus oleh syaitan.
Hal yang sederhana (dalam menyikapi Qur'an) di bawah ini, mungkin akan menjadi jalan bagi kecintaan kita terhadapnya.


• Meletakkan al-Qur'an dengan bagian Al Fatihah di atas.
• Meletakkan al-Qur'an di atas kitab-kitab (buku) yang lain.
• Jangan membawa Al-Qur'an ke negeri musuh Islam. Dikhawatirkan al-Qur'an akan dirusak oleh mereka. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah)
• Jangan berdebat dengan al-Qur'an. (HR. Baihaqi, Ibnu Majah, Al Hakim)
• Seseorang yang sudah menghafal al-Qur'an atau sebagian ayat-ayatnya, jangan mengatakan, "Saya lupa ayat ini...", tetapi katakanlah, "Saya dilupakan oleh Allah ayat ini..." (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)
• Empat orang yang masuk kategori dilarang memegang al-Qur'an: Orang junub, orang haid, orang nifas dan orang kafir.
• Jangan melonjorkan kaki ke al-Qur'an atau menyentuhnya dengan kaki. (Abu Nasir)
• Al-Qur'an tidak boleh dipakai bantal atau alas. (HR. Tabrani, Baihaqi)
• Al-Qur'an tidak boleh dilangkahi. (Ibnu Hajar Asqalani)
• Umar senang jika melihat orang yang membaca a-Qur'an memakai baju putih. (Malik)
• Ketika khatam dari tilawah al-Qur'an disunnahkan agar:

1. Memperbanyak takbir dan tahmid

2. Mengumpulkan keluarga dan doa bersama-sama. (Ibnu Najar)

Tulisan dalam catatan adab ini bersumber dari beberapa kitab antara lain, Shahih Bukari, Shahih Muslim, Sunnan Ibnu Majah, Kifayatul Akhyar, Musnan As-Syafi'i, Muhtashar Sunan Abu dawud, Minhajul Muslim, Ihya Ulumiddin, Minhajul Abidin, Al Adabun Nabawi, Uswah Rasul al Akram dll.

Friday, October 2, 2009

Mencintai Allah dan Rasul-Nya

Bagaimana Mencintai Allah dan Rasul-Nya


Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:

"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q. S. Ali Imran: 31)

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda:

"Tidaklah beriman (secara sempurna) salah seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan segenap manusia." (HR. Al-Bukhari)



Ayat di atas menunjukkan bahwa kecintaan kepada Allah adalah dengan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam. Menta'ati apa yang beliau perintahkan dan meninggalkan apa yang beliau larang, menurut hadits-hadits shahih yang beliau jelaskan kepada umat manusia. Tidaklah kecintaan itu dengan banyak bicara dengan tanpa mengamalkan petunjuk, perintah dan sunnah-sunnah beliau.



Adapun hadits shahih di atas, ia mengandung pengertian bahwa iman seorang muslim tidak sempurna, sehingga ia mencintai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam melebihi kecintaannya terhadap anak, orang tua dan segenap manusia, bahkan sebagaimana ditegaskan dalam hadits lain hingga melebihi kecintaannya terhadap dirinya sendiri.

Pengaruh kecintaan itu tampak ketika terjadi pertentangan antara perintah-perintah dan larangan-larangan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam dengan hawa nafsunya, keinginan isteri, anak-anak serta segenap manusia di sekelilingnya. Jika ia benar-benar mencintai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam, ia akan mendahulukan perintah-perintahnya dan tidak menuruti kehendak nafsunya, keluarga atau orang-orang di sekelilingnya. Tetapi jika kecintaan itu hanya dusta belaka maka ia akan mendurhakai Allah dan RasulNya, lalu menuruti setan dan hawa nafsunya.



Jika anda menanyakan kepada seorang muslim, "Apakah anda mencintai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam ?" Ia akan menjawab, "Benar, aku korbankan jiwa dan hartaku untuk beliau." Tetapi jika selanjutnya ditanyakan, "Kenapa anda tidak meninggalkan kebiasaan yang dibenci Rasulullah SAW dan melanggar perintahnya dalam masalah ini dan itu, dan anda tidak meneladaninya dalam penampilan, akhlak dan ketauhidan Nabi?"

Dia akan menjawab"Kecintaan itu letaknya di dalam hati. Dan alhamdulillah, hati saya baik."Kita mengatakan padanya,"Seandainya hatimu baik, niscaya akan tampak secara lahiriah, baik dalam penampilan, akhlak maupun keta'atanmu dalam beribadah mengesakan Allah semata." Sebab Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda:

"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging. Bila ia baik maka akan baiklah seluruh jasad itu, dan bila ia rusak maka akan rusaklah seluruh jasad itu. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Suatu contoh, seorang alim bersilaturrahim kepada seorang yang kelihatan shaleh tetapi masih suka memasang gambar-gambar binatang. Orang itu lalu mengingatkannya dengan larangan Rasulullah dalam soal memajang gambar-gambar. Tetapi ia menolak sambil mengatakan, "Ini gambar yang indah dan menarik."


Suatu hal yang menghairankan, seorang yang kelihatan saleh dan merasa mencintai Rasulullah SAW tetapi masih senang dengan kesukaan yang kelihatan ringan tetapi termasuk dalam hal yang dilarang.

Dalam hati penulis berkomentar, "Orang tersebut mendurhakai perintahnya, bagaimana mungkin akan masuk dalam kecintaannya. Dan, apakah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam akan rela dengan perbuatan tersebut? Sesungguhnya kita dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam berada di bawah perlindungan Allah semata."



Kecintaan kepada Rasulullah adalah tidak dengan menyelenggarakan peringatan, pesta, berhias, dan menyenandungkan syair yang tak akan lepas dari kemungkaran. Demikian pula tidak dengan berbagai macam bid'ah yang tidak ada dasarnya dalam ajaran syari'at Islam. Tetapi, kecintaan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam adalah dengan mengikuti petunjuknya, berpegang teguh dengan sunnahnya serta dengan menerapkan ajaran-ajarannya.

Sungguh, alangkah indah ungkapan penyair tentang kecintaan sejati di bawah ini.

"Jika kecintaanmu itu sejati, niscaya engkau akan menta'atinya.

Sesungguhnya seorang pecinta, kepada orang yang dicintainya akan selalu ta'at setia."